Berita Trending

Inovasi Mahasiswa NTT Menghasilkan Teknologi Tangkap Udara dan Pengering Ikan


Pemerintah mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang mendorong kreativitas dan inovasi di dunia pendidikan. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), mahasiswa dari Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Universitas Karya Dharma (Undarma) telah menciptakan inovasi yang menguntungkan masyarakat setempat.

Salah satu inovasi yang dihasilkan melalui Kurikulum Merdeka adalah Teknologi Tangkap Udara yang dikembangkan oleh mahasiswa Undana. Teknologi ini memungkinkan konversi molekul udara menjadi air dengan menggunakan energi surya. Dengan bantuan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Kedaireka, proyek ini melibatkan 20 mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan alat. Teknologi Tangkap Udara ini telah diterapkan di desa-desa untuk menyediakan air untuk lahan pertanian sekitarnya. Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, inovasi ini juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan mahasiswa.

Undarma, universitas lain di NTT, juga berhasil menciptakan inovasi yang berdampak positif. Mereka mengembangkan Tunnel Fish Dryer berbasis kearifan lokal yang terinspirasi dari konsep bakar batu. Alat ini menggunakan uap panas yang dihasilkan dari batu untuk mengeringkan ikan. Inovasi "batu bakar" ini telah mendapatkan pengakuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pengering ikan ini menjadi solusi bagi nelayan yang memiliki ikan mentah yang tidak terjual. Ikan yang telah dikeringkan dapat langsung dikonsumsi, memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan setempat.

Implementasi Kurikulum Merdeka juga mendorong siswa SMAK Giovanni Kupang untuk berprestasi. Melalui Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, SMAK Giovanni meraih medali perunggu pada kategori Aplikasi, Game, dan Animasi pada FIKSI tahun 2022. Tiga siswa pemenang, Zandrina Yualita, Irene V., dan Ni Luh Putu Agatha, mengembangkan aplikasi Lokalive. Aplikasi ini menyediakan platform untuk menjual produk lokal dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah. Dengan kampanye "HidupkanLokal", mereka berusaha memperkuat ekonomi lokal dan membantu UMKM bertahan dan berkembang.

Melalui Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif dan emosional, tetapi juga belajar berkolaborasi dengan mitra untuk mengatasi tantangan di dunia industri. Inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa di NTT menjadi bukti bahwa Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Penulis: Nadia Faradinna
Editor: Denty A

Type and hit Enter to search

Close