Bandung, pelajar.or.id - Ketua Umum PP Persis, KH.Jeje Zaenudin,M.Ag secara resmi melaunching kegiatan Olimpiade Santri Persis (OSPI) ke 1 pada hari sabtu, 15 Juni 2024 bertempat di Pesantren Persis 1 Pajagalan Kota Bandung, kegiatan OSPI sendiri rencananya akan digelar pada tanggal 23-25 Agustus 2024 di komplek Pesantren Persis Cigganitri dan IAIPI Bandung.
Hadir dalam acara tersebut segenap jajaran Tasykil Bidang tarbiiyyah,
Mudir am Pesantren Persis 1 Pajagalan, KH.A.Daeroby,M.Ag sebagai tuan
rumah, para Mudir am dan para kepala SMA/SMA serta jajaran panitia.
Ketua
Panitia,Dr.H.Nurmawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan
ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat berkompetisi di lingkungan
santri Persis, di samping juga semakin tejalinnya ukhuwwah diantara para
santri persis se Indonesia.
Lebih lanjut ustadz Nurmawan menyampaikan
bahwa peserta OSPI adalah santri-santri tingkat Muallimin/SMA/SMK se
Indonesia, dengan memperlombakan 10
cabang, yaitu tahfidz Quran, Fahmil Quran, Syarhul Hadits, Qiroatul
Kutub, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris, Quiz Syariah, Karya
Tulis Ilmiyah dan Kaligrafi Al Quran.
Ketua Bidang Tarbiyah, Dr.H.Tiar Anwar bahtiar,M.Hum dalam sambutannya menyampaikan bahwa OSPI ini digelar dalam rangka lebih mempertegas ciri khas Pesantreh Persis sebagai lembaga tafaqquh fid din,
dengan demikian materi-materi lomba dioreintasikan kepada Mata
pelajaran yang di UAPS kan yaitu Al Quran, Al Hadits, Syariah, Bahasa
Arab dan Kepersisan.
Acara
diakhiri dengan taushiyah Ketua Umum PP Persis sekaligus melaunching
kegiatan OSPI ke 1, dalam tasuhiyahnya beliau mengapresiasi Bidang
tarbiyah yang akan menggelar acara ini.
Lebih lanjut ustadz jeje, sapaan
akrabnya, menyampaikan bahwa
Persis sejak awal menjadikan Al Quran surat Attaubah ayat 122 sebagai
landasan dalil dalam penyelenggraan Pendidikannya, yaitu melahirkan
kader yang tafaqquh fid din, ayat ini
lanjut belaiu berkaitan dengan perang, itu artinya bawa semangat
belajar harus dlandaasi oleh ruhul jihad, dalam artian sesulit apapun,
bahkan dalam susasana perang, belajar harus tetap dilakukan. (/AS)
Social Footer