Berita Trending

Arti Di Balik Kata Cinta

Menurut pendapat saya, cinta atau rasa cinta adalah fitrah dari Allah Ta'ala. Setiap manusia pasti pernah merasakan "cinta". Diawali dari rasa kagum, suka, kemudian setelah itu cinta. Jika bertanya "apa itu cinta?", Cinta adalah rasa suka atau kagum terhadap lawan jenis, dan cinta merupakan kebahagiaan sekaligus kesedihan.

Arti cinta itu sendiri tergantung pada siapa yang mengartikan kata itu. Ada cinta yang berartikan suka, ada cinta yang berartikan rela, ada cinta yang berartikan luka, bahagia dan trauma. Masih banyak lagi arti dari cinta itu sendiri.

Kemudian, cinta dimasa remaja. Fase ini adalah fase yang pernah saya rasakan, bahkan fase yang saat ini sedang saya rasakan. Menurut saya, fase ini adalah fase yang paling bahagia, walau kadang terluka karena harapan dan realita.

Ada dua jenis cinta dimasa remaja, yaitu cinta yang diungkapkan dan cinta yang tidak diungkapkan. Menurut saya, cinta yang diungkapkan bukanlah hal yang salah. Akan tetapi, jika setelah mengungkapkan kemudian memiliki hubungan dan pacaran, itu bisa dikatakan hal yang salah bahkan sangat salah. Zaman sekarang banyak sekali remaja yang berpacaran, bahkan pacaran merupakan hal yang sudah diwajarkan di zaman ini. Nauzubillah....  

Kemudian, cinta yang tidak diungkapkan adalah cinta yang tulus. Hanya sekedar melihat dari kejauhan, walau terkadang hati terasa sakit ketika melihat orang yang kita sukai tertawa bersama orang lain, walau hati terasa hancur ketika mendengar orang yang kita suka sedang menyukai orang lain. Itu adalah hal yang wajar ketika kita menyukai seseorang secara diam atau tidak diungkapkan.

Diantara kedua jenis cinta tersebut, saya lebih memilih jenis cinta yang kedua, yaitu cinta yang tidak diungkapkan. Sebab, dengan tidak adanya hubungan dan komunikasi, kita akan lebih mudah melupakan, karena tidak ada kenangan yang jelas dan melekat. Berbeda dengan seseorang yang memilih mengungkapkan perasaannya, kemudian dekat, pacaran, dan akhirnya putus. Mereka tidak akan mudah melupakan orang itu (mantannya) karena memiliki kenangan yang begitu melekat. 

Dampak negatif dari hal ini (putus) adalah merusak kesehatan karena tidak mau makan, selain itu, merusak konsentrasi saat belajar, waktu belajar tersita dengan melamun dan memikirkan kenangan kenangan bersamanya (mantan), kemudian berlarut larut dalam kesedihan, depresi dan stress.

Oleh sebab itu, kita tidak boleh menyukai apapun atau bahkan siapapun secara berlebihan, cukup sewajarnya saja. Teh manis pun jika diberi gula terlalu banyak akan menyebabkan penyakit diabetes, apalagi menyukai seseorang secara berlebihan. Selain merusak kesehatan, merusak iman juga. Karena itu adalah hawa nafsu, jika kita tidak bisa menahan atau mengkondisinya maka akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

Cinta itu indah, mendoakannya dari kejauhan, diam tanpa komunikasi, tak sengaja saling melirik kemudian hati bergetar lebih dari biasanya. Cukup pendam saja, Allah Maha Mengetahui. Jika memang ditakdirkan untuk bersama, suatu saat pasti akan dipertemukan diwaktu yang tepat. Dan jika memang tidak ditakdirkan untuk bersama, hati harus ikhlas, tabah, tegar dan sabar. Yakinlah, Allah sudah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari yang diinginkan.

Cinta tidak selalu tentang kebahagiaan, adapun cinta tentang melupakan, merelakan dan mengikhlaskan. Cinta akan lebih membahagiakan jika keduanya saling mengharapkan dalam keheningan malam, saling mendoakan walau dari kejauhan, menjaga pandangan untuk menjaga keimanan, kemudian bersatu karena takdir yang  telah ditentukan.

 

 

***

Penulis: Dyana Yulianti  (01/08/2024  20:37)

Type and hit Enter to search

Close