Bandung, pelajar.or.id – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Persatuan Islam (PP IPPi PERSIS) menyelenggarakan kegiatan Women’s Education bertajuk "Pemberdayaan Perempuan: Pelajar Unggul untuk Bangsa yang Berkelanjutan" di Travello Hotel, Kota Bandung, Jawa Barat 27–28 Desember 2024.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelajar putri PERSIS agar menjadi pelajar unggul dan perempuan berdaya guna mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Acara ini menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, seperti stadium general, Forum Group Discussion (FGD), seminar, workshop, dan demonstrasi keterampilan. Seluruh rangkaian kegiatan ini diisi oleh pembicara-pembicara terkemuka dan profesional di bidangnya. Materi yang disampaikan meliputi kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh para pelajar, khususnya pelajar putri PERSIS.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari dua tokoh terkemuka: Deni Nurdyana Hadimin, Bidang Garapan Ekonomi Pimpinan Pusat Persatuan Islam, dan Achmad Faisal, Wakil Ketua IV Bidang SDM, Administrasi, dan Umum Baznas Provinsi Jawa Barat. Keduanya menjadi narasumber dalam sesi stadium general dengan tema "Pelajar Unggul untuk Bangsa yang Berkelanjutan."
Ghina Ainal Mardliyah, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam, memberikan materi tentang representasi perempuan di masyarakat. Materi ini menjadi bekal peserta untuk aktif terlibat dalam sesi FGD. Sementara itu, Zihan Siti Nurhaliza, penanggung jawab kegiatan ini, memantik diskusi peserta untuk menyampaikan gagasan terbaik dalam merespons isu-isu keperempuanan di masyarakat.
Pada sesi lain, Alan Albana, seorang public speaker profesional, menarik perhatian peserta dengan praktik langsung taktik berbicara di depan umum. Selanjutnya, peserta dikenalkan pada jurnalistik dasar yang disampaikan oleh Selfie Miftahul Jannah.
Siti Fazriyah juga mengisi sesi dialog interaktif tentang upaya mencetak pelajar putri yang unggul dan berdaya, khususnya dalam aspek ekonomi. Dalam sesi ini, peserta diajak menyampaikan gagasan sederhana terkait strategi pemberdayaan ekonomi. Acara ditutup dengan demonstrasi keterampilan berupa wrapping flower, yang mengajarkan peserta untuk memanfaatkan keterampilan mereka guna menjadi pelaku ekonomi mandiri.
Seluruh rangkaian kegiatan ini dirancang untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar yang mesti dimiliki pelajar putri.
“Pelaksanaan Women’s Education selama dua hari ini tidak berhenti di sini, tetapi akan dilanjutkan dengan kelas-kelas intensif lainnya, seperti kelas public speaking, jurnalistik, ekonomi, dan kelas intelektual Ikatan Pelajar Putri PERSIS,” pungkas Zihan. []
Social Footer