Alquran di turunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun sejak awal dakwah nabi Muhammad SAW di Makkah hingga periode Madinah. Al-Quran diturunkan dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril secara sedikit demi sedikit dalam berbagai kesempatan selama Masa kenabian Nabi Muhammad, setelah itu ulama membagi ayat-ayat Al-Quran menjadi dua kategori utama yaitu ayat-ayat Makiyyah dan Madaniyah. Klasifikasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengetahui Sejarah pewahyuan, tetapi juga memiliki dampak yang besar untuk memahami konteks turunnya ayat, perbedaan gaya Bahasa, serta isi yang terkait dengan ayat tersebut. Dengan memahami perbedaan ini kita dapat memahami fase Dimana awal Nabi memulai dakwahnya.
A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
Menurut Syaiful Arief dalam bukunya teori dasar memahami kandungan Al-Quran, Makkiyah adalah sesuatu yang dinisbahkan kepada kota Makkah begitu pula Madaniyah yaitu sesuatu yang disihbahkan kepada kota Madinah dalam teori Mulahazhah zaman nuzul (Teori Historis) pengertian Makkiyah ialah ayat-ayat dan surat dalam Al-Quran yang diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad ke Madinah, Meski turunnya ayat itu diluar kota Makkah, seperti ayat-ayat yang turun di Mina, Arafah, dan Hudaibiyah sementara madaniyah ialah ayat-ayat dan surat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, meski turunnya di Makkah dan sekitarnya seperti ayat-ayat yang turun di Badar, Uhud, dan Makkah.
B. Ciri ciri makkiyah
1. terdapat kata-kata “Wahai manusia” kecuali tujuh ayat yang masih termasuk ke dalam golongan madaniyah yaitu, QS.Al-Baqarah:21,dan 168, QS. An-Nisa: 1,133,170, dan 174. Dan QS.Al-Hujurat: 13 dan 73.
2. surah yang di dalamnnya ada ungkapan “Ya bani adam.” (Hai bani adam.) kecuali dalam surah Al-ma’idah ayat 27.
3. surah yang di dalamnya ada kata “كلّا” (sekali kali tidak, atau jangan begitu.)
4. yaitu surah yang di awali dengan ahruf al-muqaththa’ah, selain surah Al-Baqarah dan surah Ali Imran. Ada 29 surah dalam Al-Quran yang di awali dengan huruf Al-muqaththa’ah.
5. Setiap ayat atau surah yang didalamnya terdapat kata sajada atau ayat sajadah.
6. Surah yang membahas kisah tentang para Nabi atau Rasul dan Umat manusia terdahulu Sebelum Nabi Muhammad, kecuali kisah kisah tertentu yang ada di dalam surah Al-Baqarah.
7. Setiap surah atau ayat yang di dalamnya terdapat kisah Nabi Adam dan Iblis, Kecuali yang ada di surah Al-Baqarah.
8. Surah atau ayat Makkiyah umumnya bersisi Ayat-ayat yang pendek pendek, Seperti contoh pada surah-surah di juz ‘Amma (Juz 30), Hanya ada dua surah saja yang berisi Ayat-ayat yang Panjang namun masuk kedalam kelompok Makkiyah yaitu, QS.Al-An’am dan QS.Al-A’raf.
9. Redaksi dalam surah atau ayat-ayat makkiyah cenderung bernada keras (Ancaman), namun agak bersajak. Seperti contoh pada QS. Ar-Rahman, dan QS.Al-Qiyamah.
10. Pada Surah Atau ayat-ayat makkiyah biasanya membahas perihal Akidah, Keimanan, Atau Tauhid, akhlak, surga, neraka, pahala, dan dosa.
11. Surah atau ayat yang diawali atau yang di dalamnya terdapat kata-kata الحمد لله (hamdalah) atau kata al-hamd (pujian). Kecuali QS.Al-Baqarah:30 karena surah ini masuk kedalam kelompok madaniyah termasuk ayat 30.
12. Surah atau ayat-ayat yang di dalamnya terdapat sumpah (qasam) dalam berbagai bentuknya.
Sumber: Syaiful Arief, Teori Dasar Memahami Kandungan Al-Qur’an, hlm. 109-114
C. Ciri-ciri Madaniyah
1. Surah atau ayatnya Panjang-panjang, contoh pada surah As-sab’utthiwal ( tujuh surah terpanjang dalam Alquran) kecuali Surah Al-An’am dan Al-A’raf.
2. Surah atau ayat yang di dalamnya disebut-sebut keberadaan ahli kitab atau utul kitab, Kecuali yang terdapat dalam QS. Al-An’an, QS. Ar-Rad, QS.Al-Ankabut, dan QS. Al-Muddatsir. Kata “ahlul kitab” disebut 31 kali dalam 9 surah dan 31 ayat di dalam Al-Qur’an. Sedangkan utul kitab dan ataynal kitab terulang dalam 10 surah dan 25 ayat.
3. Setiap surah atau ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya ada kata “Wahai orang-orang yang beriman” terdapat 89 ayat dalam 20 surah pada Al-Qur’an.
4. Setiap surah yang Khitab (arah pembicaraanya) dikhususkan kepada orang-orang beriman walaupun tanpa ada kata “Wahai orang-orang yang beriman”.
5. Setiap surah yang di dalamnya disebut-sebut orang-orang Munafiq (Al-Munafiqun) selain surah Al-Ankabut.
6. Surah atau ayat yang berisikan tentang Ibadah, terutama Shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain. Sebab, seperti yang diketahui, Semua Ibadah selain shalat yang di syariatkan lebih kurang satu tahun sebelum hijrah disyariatkan kepada Nabi Muhammad setelah beliau hijrah ke Madinah. Ayat-ayat yang membahas Ibadah mahdhah (murni) pada umumnya termuat dalam surah dan ayat Madaniyah.
7. Surah atau ayat ayat yang berisikan masalah masalah mu’amalah dalam konteks yang sangat luas, seperti hukum keluarga atau hukum perdata.
8. Surah yang didalamnya ada perintah jihad dan peperangan (Al-jihad wa al-qital). Dan hal yang terkait dengan itu.
9. Surah yang atau ayat yang berkenaan dengan persoalan-persoalan social kemasyarakatan seperti musyawarah.
10. Surah yang berisikan janji Allah kepada orang mukmin yang benar-benar berjuang (berjihad) dalam konteks yang sangat luas.
Sumber: Syaiful Arief, Teori Dasar Memahami Kandungan Al-Qur’an, hlm.115-116
Berdasarkan uraian Mengenai teori dan ciri-ciri makkiyah dan madaniyah, kita dapat melihat bahwa keduanya memiliki fokus pembahasan yang berbeda sesuai dengan fase dakwah Rosulullah.
Penulis: Mikail Gemah Naziram

Social Footer